Kayu Akway
Kategori | helbel papua, Kayu Akway Papua Barat, obat herbal papua, Slider |
Stok | Ready |
Di lihat | 3154 kali |
Original (100 gram) | Rp 60.000 |
Bubuk (10 gram) | Rp 80.000 |
Harga | Rp (Hubungi CS) |
Kategori | helbel papua, Kayu Akway Papua Barat, obat herbal papua, Slider |
Stok | Ready |
Di lihat | 3154 kali |
Original (100 gram) | Rp 60.000 |
Bubuk (10 gram) | Rp 80.000 |
Harga | Rp (Hubungi CS) |
KAYU AKWAY
P-IRT No. 201940703067
Seperti banyak diceritakan bahwa rahasia Obahorok kepala suku Dani Papua, melayani 40 istrinya, plus 1 istri bulenya dari Amerika – karena khasiat kayu akway. Periset di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), yaitu Dr. Ir. Nurliana Bermawie dan Cahyaningsih, Agus Herdata dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan M Syakir dari Pusat Penelitian Pengembangan Perkebunan yang tergabung dalam tim peneliti akway dalam program Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi menyatakan riset ilmiah membuktikan bahwa akway (Drymis sp) berkhasiat sebagai afrodisiak atau Jamu Kuat Lelaki. Kulit batang berwarna merah dan aromatiknya mampu meningkatkan kadar testosteron dan gairah seksual
Akway tumbuh di Pegunungan Arfak berketinggian 1.200—2.700 meter di atas permukaan laut. Pegunungan itu terletak di Kecamatan Menyambouw, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Jarak dari Manokwari 25 km ke arah tenggara. Menurut peneliti masyarakat Moule di Kampung Anggra dan Smerbei, Kecamatan Menyambouw, memanfaatkan akway merah besar sebagai obat kuat untuk kaum lelaki.
Secara turun-termurun masyarakat di Pegunungan Arfak yang terdiri atas 4 suku: Hatam, Meyakh, Moule, dan Sough memanfaatkan akway sebagai bahan alami untuk Jamu Kuat Lelaki yang mampu meningkatkan vitalitas seksual alias afrodisiak. Akway sebagai pembangkit gairah bukan rahasia lagi bagi masyarakat Papua.
Masyarakat setempat juga memanfaatkan kulit batang akway untuk mengobati beragam penyakit seperti bronkhitis, tuberkulosis, demam malaria, pneumonia, diare, dan asma. Untuk memperoleh khasiat akway, mereka mengeringkan kulit batang, lalu merebusnya, dan mengonsumsi hasil rebusan itu. Cara lain, menggigit kulit batang selama perjalanan jauh untuk meningkatkan daya tahan dan stamina. Selain itu Pemanfaatan Kayu Akway oleh masyarakat Moile di kampung Anggra dan Smerbei di pedalaman distrik Miyambouw sebelah Selatan Manokwari (Papua Barat) adalahsebagai obat kuat untuk kaum lelaki (dapat mengatasi mani encer dan lemah syahwat) maupun obat KB tetap untuk wanita (juga dapat mengurangi rasa sakit pada saat haid)
Petugas teknisi Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Wawan Lukman yang mencoba mengikuti petuah kepala adat di Manokwari ketika hendak berangkat ke Arfak. Kepala adat menyodorkan ramuan kulit batang akway berwarna cokelat. Ia meminumnya dengan wadah tempurung kelapa. Wawan mengatakan berjalan kaki selama 9 jam hingga ke dataran tinggi Arfak ia tetap bugar. “Tak terasa capai”. Rekannya, peneliti Balittro, Ir Budi Martono, saat itu tak meminum rebusan akway dan hanya mampu berjalan kaki 4 jam. Di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, Budi akhirnya turun gunung.
Ada tiga jenis Kayu Akway yang telah teruji dan yang biasa digunakan masyarakat Pegunungan Arfak. Pada ketinggian 1200m, 1600m, 2000m dan 2400m dpl (dari permukaan laut), telah berhasil diidentifikasi dan dideskripsikan tiga jenis tersebut, yakni D. Winterii Wine, D. Beccariana Gibbs dan D. Piperita HOOK
Berdasarkan hasil analisis kimia menggunakan GC-MS pada ekstrak etanol kulit batang Kayu Akway ditemukan 12 senyawa dengan persentase limpahan 0,57-16,72 %. Senyawa dengan persentase limpahan tertinggi yang ditemukan adalah 7,11- Epoksi isogomakron 16,72%; ,10-Dimetil fenantren (polygodial) 8,12% dan 2,5-Dimetil-3-etilfuran 7,36% (Bermawie etal., 2006).
Menurut Harbone (1987), senyawa dari golongan fenantren diketahui mampu meningkatkan produksi hormon pria dan bersifat afrodisiak. Hasil analisis ini mendukung klaim masyarakat mengenai kayu akway sebagai afrodisiak. Penemuan ini baru dan berbeda dengan klaim mengenai efek farmakologis dari polygodial yang diekstrak dari tanaman akway D. winteri.
Cara mengkonsumsi Kayu akway
Peringatan : untuk kesehatan minum 2 x seminggu atau menurut keperluan, untuk penyembuhan minum 2-3 x sehari sesudah makan.
Kulit dan akar dikikis halus dicampur air, lalu diminum. Sedangkan untuk daun digunakan 2-4 lembar daun, ditumbuk lalu airnya diminum. Untuk anak-anak satu sendok makan dan untuk orang dewasa 6 sendok makan sehari (Pailiang, 2004). Masyarakat Papua biasa menyeduh atau merebus kayu akway dengan air panas kemudian diminum selagi hangat (Cahaya Papua 2007)
Efek dan rekasi mengkonsumsi kayu akway :
1.Kayu akway adalah herbal yang sangat keras, sangat ampuh untuk mengobati bronchitis, baca aturan pakai 2.Sangat baik di konsumsi jika akan mengadakan perjalanan jauh 3.Kami tidak menanggung efek yang akan timbul ketika pria mengkonsumsi Kayu Akway, karena Kayu Akway adalah herbal papua yang sangat dahsyat dalam menjaga stamina dan kejantanan pria
Ciri – ciri kayu akway :
Para pembeli mesti berhati-hati saat membeli kayu akway di pasaran, karena seringkali ditemukan katu akway di campurkan dengan kayu masohi yang tampilan, warna dan baunya mirip. Ciri kayu akway yang asli dan berkualitas bagus :
Berminat datang langsung ke LIO ART PAPUA Pusat Penjual Obat Herbal & Souvenir Papua
Jln. Merdeka Kota (sebelum 1/4 POM) atau
Jln. Taman Ria didepan Bengkel Rame – Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat
Untuk pemesanan dapat menghubungi:
HP/ WA 085233334884
www.lioartpapua.com
www.papuaherbal.com
www.hermonherbalsouvenirpapua.com