Faktor Penyebab Lemah Syahwat
Sunday, April 10th 2016.PENYEBAB LEMAH SYAHWAT
Penyebab Lemah Syahwat bisa bermacam-macam. Usia, faktor psikologis, adanya kelainan atau penyakit, obat, kebiasaan, dan faktor lain turut andil dalam terjadinya Lemah Syahwat pada seorang pria. Lemah Syahwat juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Sebanyak kira-kira 52% pasien yang mengalami hipertensi dan 64% penderita diabetes juga mengalami disfungsi ereksi. Bahkan, sekitar 90% pria yang mengalami depresi berat mengalami Lemah Syahwatdalam berbagai tingkat keparahan.
Usia
Umumnya Lemah Syahwat lebih banyak ditemui pada usia lanjut dibandingkan pria muda meskipun Lemah Syahwat bisa terjadi pada semua umur. Pada usia 45 tahun, banyak pria yang memiliki pengalaman Lemah Syahwat. Umumnya, pada pria berusia lanjut, penyebab Lemah Syahwat dikarenakan kelainan fisik. Misalnya karena adanya penyakit, cedera, maupun efek obat-obatan. Beberapa penyakit dapat menyebabkan cedera pada saraf atau turut mempengaruhi aliran darah ke penis dan berpotensial menyebabkan Lemah Syahwat. Kejadian Lemah Syahwat meningkat seiring dengan pertambahan umur, yaitu sekitar 5 % pada usia 40-an tahun, dan antara 15 sampai 25% pada usia 65 tahun.
Psikologis
Faktor psikologis merupakan salah satu penyebab Lemah Syahwat. Merasa cemas dengan hubungan seksual, karena pengalaman buruk atau pengalaman impotensi yang sebelumnya. Selain itu, perasaan stress, termasuk stress karena pekerjaan atau masalah keluarga, depresi, rendah diri juga termasuk penyebab disfungsi ereksi. Seperti yang telah disebutkan di atas, sekitar 90% pria yang mengalami depresi berat mengalami Lemah Syahwat dalam berbagai tingkat keparahan.
Penyakit
Kelainan fisik maupun penyakit dapat menjadi penyebab dari Lemah Syahwat. Diabetes, tekanan darah tinggi, dan arterosklerosis (pengerasan arteri) merupakan penyakit yang menjadi penyebab Lemah Syahwat. Pada pasien diabetes maupun hipertensi, jika kadar gula darah tidak dijaga maupun tekanan darah tidak terkontrol, maka tidak mustahil sang pasien juga akan mengalami Lemah Syahwat. Maka mengkonsumsi obat untuk mengatasi penyakit tersebut menjadi penting agar penyakit terkontrol dan tidak timbul masalah baru seperti Lemah Syahwat.
Diabetes mellitus, multiple sclerosis, stroke, penyakit tulang belakang bagian bawah, pembedahan rektum atau prostat yang menyebabkan kerusakan saraf dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Terkadang, adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh menjadi penyebab disfungsi ereksi. Dokter akan memutuskan apakah perlu dilakukan tes darah untuk memeriksa keseimbangan hormon.
Kebiasaan
Kebiasaan yang kurang baik ikut berperan menjadi penyebab Lemah Syahwat. Pengkonsumsi alkohol, penghisap rokok, pengguna narkoba, kelelahan dalam beraktivitas fisik.
Faktor Penyebab Lemah Syahwat
Faktor Penyebab Lemah Syahwat pada pria bisa berasal dari kebiasaan merokok yang berlebihan. Sebagai ciri impoten awal adalah alat vitalnya mulai melemah dan kurang bisa berfungsi dihadapan istri. Selain rokok yang berlebihan, tanda impoten juga bisa muncul ketika seorang pria menderita penyakit diabetes melitus. Beberapa ahli mengatakan jika penyebab impoten bisa dipengaruhi oleh adanya penyakit diabetes yang parah. Berbicara penyebab dan tanda impoten pada lelaki memang tidak mudah, sebab masalah impotensi tergolong hal yang bersifat pribadi.
Faktor Penyebab Lemah Syahwat disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Namun, banyak pria menderita impoten dengangabungan kedua faktor tersebut. Hal itu terjadi karena banyak pria merasa malu menceritakan masalah ini kepada orang lain atau merasa tertekan, sehingga awalnya akibat gangguan fisik menjadi dibarengi oleh masalah psikis.
Impoten ( Lemah Syahwat ) juga disebut ‘erectile dysfunction’ ( disfungsi ereksi ), yaitu ketidak mampuan untuk meraih ataupun mempertahankan ereksi dalam waktu relatif lama untuk mendapat kenikmatan saat berhubungan seks. Hampir sebagian besar kaum pria pernah gagal mengalami ereksi dalam hidup mereka walaupun untuk sesaat, biasanya hal ini mereka alami karena kelelahan, stress, konsumsi alkohol, yang lebih dikenal dengan istilah “brewer’s droop.” Dan hanya satu dari sepuluh pria yang mengalami impotensi permanen.
Faktor Penyebab Lemah Syahwat atau impotensi fisik adalah :
- gangguan aliran darah
- gangguan persyarafan
- gangguan hormonal
- obat-obatan
Faktor Penyebab Lemah Syahwat atau impotensi psikis antara lain :
- stres
- depresi
- kecemasan
- informasi seks keliru
Impoten juga memicu masalah dengan pasangan anda, bukan hanya hilangnya kenikmatan saat berhubungan seks namun juga timbulnya sebuah perasaan bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah, dan itu adalah kesalahan mereka, bahkan mereka sering mendengar jika mereka sudah tak menarik lagi dimata pasangan mereka. Hal ini terkadang membuat mereka merasa sedih, frustasi, cemas dan tertekan.
Pengobatan pada impotensi atau lemah syahwat adalah dengan ;
- Perubahan gaya hidup
- Berkomunikasi dengan pasangan
- Perubahan pengobatan salah satunya adalah lebih mengarah pada pengobatan herbal
Untuk mencegah impotensi dan ejakulasi dini silakan lakukan tips-tips sebagai berikut :
- Rajin berolahraga
- Hindari makanan yang bisa menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah (kolesterol)
- Hindari alkohol
- Hindari atau kurangi merokok
- Lakukan pola hidup sehat
- Konsumsi suplemen atau nutrisi yang bia merawat tubuh
Dengan memahami penyebab impoten dan ciri impoten diharapkan kaum pria bisa melakukan langkah jitu untuk mencegah impoten di kemudian hari. Kalau dirinci lebih jauh penyebab impoten juga bisa berasal dari pikiran yang tertekan oleh sesuatu. Stres yang berkepanjangan akan berdampak pada kerja organ di dalam tubuh. Dan ahli kesehatan pun memasukan stres sebagai salah satu penyebab impoten pada laki laki.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada kasus disfungsi ereksi atau lemah syahwat adalah tanda-tanda hipogondisme atau yang termasuk sebagai testis kecil, ginekomasti dan juga berkurangnya mengenai pertumbuhan dari rambut tubuh dan janggut dan membutuhkan suatu perhatian yang khusus. Pemeriksaan penis dan juga testis yang dikerjakan adalah untuk mengetahui dari ada atua tidaknya suatu kelainan bawaan atau yang disebut sebagai induratio penis. Dan tidak jarang pada kasus ini biasanya disebabkan oleh adanya penyakit prostat jinak atau juga prostatitis atau prostat ganas.
Selain itu pemeriksaan anus atau rektum yang dilakukan dengan menggunakan jari, penilaian dari tonius sfingter, dan melakukan pemeriksaan bulvo cavernosus reflek untuk bisa menilai mengenai suatu keutuhan dari sacral neural outflow. Nadi perifer yang dipalpasi untuk bisa melihat mengenai adanya suatu tanda-tanda dari penyakit vaskuler. Dan untuk membantu melihat suatu komplikasi yang terjadi akibat penyakit diabetes melitus misalnya adalah tekanan darah, ankle bracial dan juga nadi perifer. Sedangkan pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar serum testosteron di pagi hari, dan hal ini harus diketahui karena kadar ini akan sangat dipengaruhi oleh kadar luteinizing hormone. Pengukuran akan kadar glukosa serta pengukuran kadar lipid, menghitung darah secara lengkap, dan juga melakukan tes fungsi ginjal. Sedangkan dalam pengukuran vaskuler ini berdasarkan dari injeksi protaglandin E1 untuk corpora penis, duplex ultrasonography penile tumescne, dan tidak bisa dianjurkan untuk praktek sehari-hari tetapi bisa sangat berguna sekali jika informasi mengenai vacular supply ini karena memang sangat dibutuhkan misalnya untuk bisa menentukan tindakan bedah yang paling tepat.
Hal yang harus diketahui adalah bahwa pada kenyataanya tidak mudah menegakkan diagnosa mengenai masalah impotensi atau lemah syahwat. Diantara yang biasanya sering terjadi adalah pasien yang tidak bisa mengutarakan mengenai masalah oleh semua dokter, serta adanya suatu perbedaan mengenai persepsi oleh pasien dan juga dokter tentang apa saja yang diceritakan oleh pasien. Dan kebanyakan pasien dengan kasus disfungsi seksual biasanya membuthkan konseling seksual atau juga membutuhkan suatu terapi, namun hanya sedikit saja yang peduli mengenai hal ini. Hal ini disebabkan oleh disfungsi seksual yang melibatkan dari kedua belah pihak antara suami dan istri, dimana masalah disfungsi seksual pada pria yang bisa menimbulkan masalah disfungsi seksual yang terjadi pada wanita misalnya stres, dan begitupun sebaliknya maka harus dilakukan adalah sex therapy.